Selasa, 21 November 2017

Ceramah KH.Marzuki Mustamar dalam Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren MIA Tulungagung

"Dalam tahlilan   terkandung makna Pancasila"

Kyai Marzuki Mustamar yang
menjadi pembicara kedua setelah Dr. KH. Robihin Emhas, MH (Ketua PBNU bidang hukum) dalam Halaqoh Kebangsaan di Pondok MIA Tulungagung pada Sabtu, 12 Agustus 2017 menyampaikan bahwa ”isu yang dihembuskan oleh orang Malang tetangga beliau sendiri tentang tuduhan kepada KH. Said Aqil Sirajd, dengan fitnah bahwa Kyai Said menjadi makelar tanah Seminari yang awalnya milik H. Muslimin dan sekarang menjadi milik Kristen, ini pertama kali muncul pada waktu sebelum Muktamar Makasar. Saat itu, Kyai Said dipanggil pihak Lirboyo selaku almamater Kyai Said untuk tabayun. Hasil tabayun adalah, tidak benar Kyai Said menjadi makelar tanah Seminari di Malang, karena transaksi tanah Seminari di Malang terjadi pada tahun 1982 dan Kyai Said kembali ke Indonesia diajak Gus Dur pada tahun 1994. Selain itu, pembeli tanah dari H. Muslimin adalah seorang Haji dari Lumajang dengan alasan akan dibangun SMP, lha padahal Haji dari Pasuruan ini memang orang yang disuruh oleh pihak Seminari untuk membeli tanah tersebut yang nantinya akan diperuntukkan pembangunan Seminari. Hal ini dilakukan karena Haji Muslimin sang pemilik tanah tidak mau menjual tanah jika dibeli orang Kristen.

Saat tabayun di Lirboyo, Kyai Said menjelaskan semua tuduhan yang dialamatkan kepada Kyai Said di hadapan Mbah Idris, Mbah Anwar Mansur, Gus Imam dan Masyayikh Lirboyo lainnya. Mulai tuduhan Syi’ah, tuduhan makelar Seminari, tuduhan liberal, tuduhan antek Wahabi, semuanya dijelaskan dihadapan para masyayikh Lirboyo saat itu, dan clear bahwa tuduhan itu adalah fitnah yang keji. Saiki aku tak tekon sampean kabeh (Kyai Marzuki mengajak dialog para hadirin), Kalau guru-guru Kyai Said wis ridho, wis iso nompo penjelasane Kyai Said, njur sampean kabeh sing dudu guru lan dudu sopo-sopo kok gak percoyo Kyai Said, *opo sampean luwih alim dari Mbah Idris Lirboyo? Luwih pinter dari para masyayikh Lirboyo? yen sampean luwih pinter lan luwih alim, yo sak karepmu* (pungkas Kyai Marzuki).

Saiki masalah NU, banyak orang yang bilang ”Saya NU nya mbah Hasyim yang lurus, bukan NU ala Gus Dur yang liberal, bukan pula NU yang dipimpin Kyai Said”, Sing muni ngunu iku mesti wong gak faham. Muktamar 33 di Jombang yang oleh Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) secara de facto dan de jurro menyatakan Kyai Said dan Kyai Ma’ruf Amin adalah Ketua Umum dan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’. AHWA kui sopo wae? Ada Mbah Maimun Zubair Sarang, Kyai Ma’ruf Amin Jakarta, Kyai Nawawi Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan, Kyai Mas Subadar Pasuruan, Tuan Guru Turmudzi NTB, Kyai Maktum Hanan Cirebon, Kyai Ali Akbar Marbun Medan, Kyai Dimyati Rois Jawa Tengah, dan Kyai Kholilurrahman Kalimantan Barat. Semuanya sudah ACC bahwa Rais Aam dan Ketua PBNU periode 2015-2020 adalah Kyai Ma’ruf Amin dan Kyai Said Aqil Sirajd. Lha, *opo sing ngomong ”Saya NU Asli Ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur” kui luwih ngalim tinimbang mbah Maimun Zubair? Luwih ngalim dari mbah Nawawi Abdul Jalil Pondok Sidogiri Pasuruan? dan lebih ngalim dari para anggota AHWA yang sudah menetapkan PBNU yang Syah?* Sak karepmu wis.

Kemudian, kalau ada alumni Lirboyo. alumni Sidogiri atau alumni pondok manapun yang tidak percaya pada Kyainya, gurunya, sampean delok nek kitab ngumaryotho (sebutan ngumaryotho adalah sindiran Kyai Marzuki kepada yang ngaku ustadz tapi gak bisa baca kitab gundul sehingga tulisan arab yang harusnya dibaca Imrithi malah dibaca ngumaryotho) nadhoman unine “idzil fata hasba’ tiqoodihi rufi’, wa kullu man lam ya'taqid lam yantafi'” (setiap murid yang punya cita-cita tinggi tapi kok gak punya keyakinan pada gurunya, maka murid tersebut tidak akan mendapat ilmu manfaat”.

Dadi santri kok suudzon dengan gurunya, ya susah mendapat kemanfaatan. Oleh karenanya, mari kita husnudzon kepada para Kyai-Kyai kita, lha kalau gak bisa, gak ngalim, apalagi bukan ahli ibadah, lebih baik diam, jangan kebanyakan tanya dan ngritisi tanpa nandhangi gawean. Jelas semuanya? (tanya Kyai Marzuki kepada hadirin).

Sak iki masalah Gus Dur, kalau ada yang bilang Gus Dur liberal, Gusdur antek Asing, iku mesti wong sing durung teko pikirane. Gus Dur kontroversi, betul. Tapi kontroversi tersebut adalah siasat, taktik, strategi untuk mencapai tujuan kemaslahatan dan mengurangi kemadharatan. Lha kok gak seperti mbah Hasyim? karena situasi dan zaman yang berbeda, maka butuh taktik dan strategi yang berbeda pula. Misalnya, Gus Dur berpelukan dengan Romo Mangun Jogja, seorang misionaris handal. Menurut Kyai Mahfudz Jogja, rangkulan Gus Dur dengan Romo Mangun adalah untuk mengurangi gerakan Kristenisasi di Jogja. Lha kok bisa? ya bisa saja. Kalau Gus Dur akrab dan dekat dengan Romo Mangun, pastilah saat kegiatan sosial, bagi sembako, pengobatan, pastilah sang Romo ngajak Gus Dur. Lha saat kegiatan bateng Gus Dur, sang Romo Mangun gak berani melakukan dan menjalankan misi Kristenisasi seperti biasa. Inilah cerdasnya Gus Dur.

Trus masalah Gus Dur meresmikan Kong Hu Cu dan Tahun baru Imlek sebagai agama sah orang China serta Imlek sebagai libur nasional. Sesungguhnya, ini adalah taktik dan strategi Gus Dur untuk membebaskan Muslim di China untuk bebas menjalankan agama Islam dan bisa melaksanakan Haji ke Baitullah. Karena sebelumnya, seluruh muslim yang ada di China ditekan dan diawasi serta dilarang menjalankan kegiatan beragama, termasuk larangan berhaji. Alhamdulillah, Marzuki menjadi saksi pada tahun 2000 untuk pertama kali ada jama’ah haji dari China, setelah Gus Dur melakukan lobi dan negoisasi dengan perdana menteri China saat Gus Dur menjabat Presiden RI. Genah ora? tanya Kyai Marzuki kepada para hadirin yang disambut tepuk tangan dan shalawat nabi.

Gus Dur iku, lek wulan poso ngaji kitab Hikam, Fathul Mungin yo nglonthok, Thariqohe Syadziliyah, wiridan yo sregep, Tirakate luar biasa, Ahlussunnah wal Jama’ah Asy'ariyah wal Maturidiyah, Hizbnya juga Josh, NU patlikur karat. Ora ono bedane dengan Abahe K.H Wahid Hasyim, pun pula gak ada nylewengnya dengan NU yang di dirikan mbah Hasyim Asy’ari. Sampean rungokne, Gus Dur iku, cucu laki-laki pertama dari anak pertama. Sampean pikir lan mbayangke “kepriye tresnane simbah maring putu lanang dari anak pertama sing pinter sisan”. Saya yaqin, Gus Dur pasti ada di hati kakeknya. Dadi lek ono sing wani-wani ngino Gus Dur, iku podo ngino mbah Hasyim. Paham blok? blok lor blok kidul.

Lha njur kok ada yang bilang NU ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur bukan pula NU Kyai Said. Ini sebenarnya adalah strategi kelompok di luar NU untuk memecah NU dan menghancurkan NU.

Mangkane dulur, monggo kito husnudzan kalian Kyai kito, lek sampean bingung, tekon, lek gak bisa ya diam, gak usah kokean omongan. Ingat cerita nabi Musa yang banyak bertanya saat mengikuti nabi Hidr untuk belajar kepada nabi Hidr. Gara-gara kebanyakan bertanya, nabi Musa harus berpisah dengan Hidr A.S.

Kalau ditanyakan bagaimana cara meyakini kebenaran pendapat para Kyai kita? Caranya adalah dengan menghormati dan mengikuti dawuh-dawuhnya. *Ojo sampek ono crito, warga NU luwih percaya dengan orang diluar NU.* Jangan pula orang NU justru separuh Wahabi utowo ISIS.

Sopo kui Wahabi? Di dalam kitab An Nushus al Islamiah al Rad ‘ala Madzhabil Wahabiyyah Karya Kyai Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang Gresik Wakil Rais Akbar dan Pendiri NU. Dalam kitab ini juga ada tulisan Mbah Maimun Zubair dan Kyai Aziz Mashuri Denanyar. Disana dijelaskan siapa itu Wahabi
” وقد اعد هذه الفرقة اعداء الاسلام واطلقوا عليها الحركة السلفية لتحارب الاسلام باسم الاسلام. اما شيخهم محمد ابن عبد الهاب فقد تخرج على يد جاسوس المستعمرات البريطانية جيفري همفر”

Dan musuh-musuh Islam telah mempersiapkan sebuah sekte/firqah yang diberi nama gerakan kelompok salafi dengan maksud dan tujuan untuk memerangi dan menghancurkan Islam menggunakan nama Islam. Adapun pendiri Wahabi yang juga disebut salafi adalah Muhammad bin Abdul Wahab yang telah berlutut dibawah kendali intelijen tentara Britania (CIA) yang bernama Jefri Hampher. Jadi musuh-musuh Islam sengaja menghancurkan Islam dengan nama dan sebutan Islam juga. Podo karo arep menghancurkan NU dengan nama NU juga, makane ono NU garis-garisan kui, sing kemana-mana selalu nggaris kancane.

Kadang juga, akeh wong NU sing kapusan karo pakaian sing digawe ”Serbane gedhe, gamisan klimis, lek ngomong sitik-sitik “kher-kher, alhamdulillah” ternyata akhir-akhirane ngajak musuhi tokoh NU, ragu dengan amaliyah NU, ragu dengan Kyai, karena kyai gak ngarab-ngarab blas, mung tampilane yo sarungan, irunge yo gak mbangir, bajune pakai hem, kopyahan ireng. Sampean eling-eling
” ابغض العباد الى الله من كان ثوباه خيرا من عمله أن تكون ثيابه ثياب الانبياء و عمله عمل الجبارين”
 Hamba yang paling dibenci oleh Allah adalah hamba yang pakaiannya lebih baik daripada amalnya, artinya penampilannya ala nabi tapi amal perbuatannya bagai perbuatan orang" yang keji bengis. Hormat Habib iya, ta’dzim Kyai juga harus. Senajan jenenge Paijo lek memang ‘alim, lan nglonthok kitab kuning, akhlaqe luhur terpuji, iku wajib dihormati ketimbang sing jenenge ndek KTP Hadrotus syekh bin syekh as Syekh. tapi gak iso moco kitab kuning lan gak gelem ngaji lan gak gelem ngamalne ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Dahulu Kyai Ahmad Sidiq, Kyai As’ad menjadi garda depan yang menyatakan bahwa Pancasila adalah azas tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Alasanya jelas, bahwa antara Pancasila dan al qur’an tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan. keduanya bukan harus memilih salah satu, tapi keduanya bisa dijalankan bersama.

Mbah Yasin Yusuf Blitar, Mubaligh NU di Istana jaman Pak Karno menyampaikan bahwa: *Cerminan Pancasila ada pada tradisi NU yang bernama Tahlilan.*

1. Lafadz Tahlil “Laa ilaaha illallah” Qulhuwallahu Ahad itu adalah cerminan Hablum minallah yang dalam Pancasila ”Ketuhanan yang Maha Esa”.

2. Sila Kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab” (Hablum minannas) Jajal sampean delok, sing teko nek tahlil iku kabeh mesti beradab, mboten enten tiyang dugi tahlil simpakan tok.

3. Persatuan Indonesia (bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika) Tahlil juga demikian, tidak membedakan siapa yang diundang, yang swasta, yang pegawai, santri, kyai, bahkan Kristen pun kalau mau datang ya gak apa-apa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat dalam permusyawaratan perwakilan. Imam gak pakai voting, senajan muda, kalau memang disepakati ya layak jadi Imam.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di dalam Tahlilan juga demikian, sing iso moco, sing mung turu, sing moco ikhlas, sing pejabat, rakyat, olehe podo. gak ada pembedaan.

Jadi, Pancasila sebagai Azas tunggal itu sudah final sejak Mbah Hasyim dulu, yang kemudian pada zaman pak Harto diwajibkan bagi semua organisasi massa atau organisasi partai politik di Indonesia, dan yang pertama kali menerima Pancasila sebagai Azas tunggal secara lahir bathin ya Nahdlatul Ulama’ yang dipaparkan oleh Kyai Ahmad Shiddiq.

Jadi kalau ada yang bilang bahwa Pancasila dan UUD 1945 adalah Thoghut dan Khilafah adalah yang Sah, bahkan bendera rosul bukan merah putih, tapi warna hitam dan bertuliskan “La ilaaha illallah Muhammadurrosulullah”. Iki kudu dijelaske siji-siji:

Pancasila dan UUD 1945 iku kesepakatan yang lahir dari bangsa Indonesia setelah menggali nilai-nilai luhur budaya dan adat istiadat serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Sekarang saya tanya, HTI, PKS, Saudi Arabia sekali pun, dalam hal menata managemennya, apakah tidak menggunakan kesepakatan? jajal wacanen AD/ART HTI, PKS, bahkan aturan masuk bandara Saudi, apakah bukan kesepakatan? njur sing kesepakatan Indonesia lapo di thoghut-thoghutno?

Saiki masalah bendera, ono sing usul merah putih ditambah kalimat tauhid, bagi NU, kalimat tauhid sudah biasa diucap saat wiridan setelah sholat dan saat tahlilan, bahkan ditancapkan di hati gak perlu di kibar-kibarno. lha kalau ditanya” kan lebih bagus ditampakkan untuk syi’ar Islam”? lha…..ini yang disebut “Kalimatul haq urida biha al bathil” kalimatnya betul tapi tujuannya salah. Ingat para hadirin, Indonesia iku dudu mung Jawa, ada Bali yang mayoritas Hindu, Papua yang mayoritas Kristen, jajale umpama Mbah Hasyim tidak menjelaskan kepada K.H Wachid Hasyim bahwa menghapuskan kalimat “Beserta Kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi Pemeluknya” adalah hakikat kemenangan umat Islam, karena justru dengan menghapus kalimat tersebut, Islam bisa berkembang di Bali, Papua, dan Keutuhan Indonesia bagi Mbah Hasyim dan ulama’ Nusantara lebih penting dari pada mempertahankan argumen dan ego sectoral serta kepuasan sesaat. Dan ini terbukti hari ini, kalau gak percaya, silahkan coba berdakwah ke Timor Leste, sulit para hadirin, karena sudah bukan bagian Indonesia. Justru dengan konsep Pancasila dan UUD 1945 di Papua hari ini ada Pondok alumni Lirboyo, pondok alumni Tebuireng, bahkan di Jayapura hari jadinya digelar Sholawatan dan yang ngaji Marzuki. (disambut gelak tawa dan riuh tepuk tangan hadirin).

Kadang kita itu lupa punya masalah di kaki ada asam urat, di mata ada kadar gula yang tinggi, serta punya hipertensi, tapi gara-gara nuruti keinginan lambe (mulut) krono pingin njajal gulai Kambing, Sate, Es Podheng, akhire malah sikile diamputasi. ini ibarat, andaikan kita njajal penerapan Syari’ah Islam di Indonesia. Karena Indonesia terdiri dari suku bangsa dan bahasa yang heterogen yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Oleh karenanya jika ada yang ngomong penegakan Syariat Islam, justru iku ngono sak jane arep menghancurkan Indonesia. Yo podo dengan Wahabi “Memerangi Islam dengan nama Islam”. Njajal ISIS sing jarene arep adeg negara Islam sing genderone ireng ditulisi Kalimat tauhid iku, Pernah gak mateni tentara Israil? gak pernah. karena apa? mereka bersekutu. Kalau membunuh orang Islam? selalu dan pasti. iku ngunu kabar TV Al Jazeerah.

Monggo dulur, ojo sampek metu soko NU, dadi Santri nderek Kyai, NU sampai mati. Karena NU tidak pernah ingkar sunnah dan NU nderek sawaadul a’dzhom (kelompok mayoritas). al faatihah

Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1336983866419906&id=100003249161925

Senin, 31 Juli 2017

Terjemah, Tafsir dan Ta'wil Al-Qur'an

Kandungan al-Qur’an tidak ada habisnya untuk dikaji. Semakin dikaji, justru semakin banyak hal yang harus digali. Inilah salah satu mukjizat al-Qur’an sekaligus yang membedakan dengan kitab-kitab suci lainnya. Dalam mengkaji al-Qur’an, tentunya tidak luput dari mengetahui terjemah dari al-Qur’an itu sendiri. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengetahui arti dari al-Qur’an yang diturunkan dengan bahasa arab.

Dalam mengkaji sekaligus menggali isi dari al-Qur’an, tidak saja dari orang Islam yang tertarik dengannya, bahkan orang-orang non-muslim pun tidak kalah tertarik dalam mempelajari al-Qur’an. Dalam mempelajari al-Qur’an, selain kita diharuskan untuk mengetahui terjemah dari al-Qur’an itu, kita juga diharuskan untuk mempelajari tentang tafsir sekaligus takwil dari al-Qur’an. Yang bertujuan untuk mengetahui esensi dan hukum-hukum yang terkandung dalam al-Qur’an.

A.  Terjemah, Tafsir dan Takwil

Pada awalnya, tafsir dan takwil dipahami sebagai dua kata yang memiliki makna yang sama. Namun kemudian keduanya dibedakan seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu al-Qur’an. Keduanya adalah istilah dalam rangka menjelaskan dan menggali kandungan ayat-ayat al-Qur’an.
Di bawah adalah penjelasan mengenai tafsir, takwil dan terjemah al-Qur’an:
1.      Terjemah al-Qur’an
Secara etimologi, terjemah diartikan dengan menyalin dan memindahkan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain. Dari itu, terjemah adalah proses alih bahasa atau pemindahan bahasa dengan maksud supaya pembicaraan atau kalimat bahasa asal yang diterjemahkan bisa dipahami oleh orang-orang yang tidak mampu memahami bahasa asal yang diterjemahkan.
Dalam menerjemahkan al-Qur’an ada beberapa pengertian, diantaranya:
a). terjemah harfiyah
terjemah ini biasa diartikan dengan memindahkan satu bahasa ke bahasa lain dengan tetap memelihara susunannya dengan diikuti oleh makna asli yang terkandung dalam apa yang diterjemahkan. Bentuk terjemah ini terkadang bersifat kaku dan sulit untuk mengeksplorasi makna yang dikandung bahasa yang diterjemahkan sehingga masih perlu untuk diterjemah ulang ke dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipahami.
b). terjemah maknawiyan atau tafsiriyah
            terjemah maknawiyah adalah menerangkan makna yang terkandung dalam satu buku tanpa memerhatikan susunan dan jalan bahasa aslinya. Terjemah model ini lebih mengutamakan maksud yang ingin disampaikan, tidak terikat dengan susunan dan struktur kalimat. Terjemah model ini lebih dikenal dengan model terjemah bebas, sehingga lebih mudah dipahami.

2.      Tafsir Al-Qur’an
Menurut az-Zarkasyi tafsir diartikan dengan ilmu untuk memahami Kitabullah yang diturunkan kepada Muhammad, menjelaskan makna-maknanya serta mengeluarkan hukum-hukum dan hikmahnya. Jadi, tafsir adalah menjelaskan maksud dari makna-makna al-Qur’an dengan menambahkan dalil-dalil yang pasti.
a). klasifikasi tafsir
 Baik ulama salaf maupun khalaf, menetapkan tiga macam klasifikasi tafsir, yaitu:
         1). Tafsir bi al-ma’tsur
               Tafsir ini diartikan dengan menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al-Qur’an, atau dengan sunnah Rosul, atau dengan qaul shahabi dan atau dengan qaul tabi’in. Jadi, bisa disimpulkan bahwa empat otoritas yang menjadi sumber penafsiran bi al-ma’tsur, yaitu dengan menggunakan al-Qur’an itu sendiri, hadits Nabi, penjelasan sahabat, dan penjelasan tabi’in.

         Dari corak tafsir ini, yaitu tafsir yang merujuk pada al-Qur’an, hadits Nabi, para sahabat dan para tabi’in, tentunya tafsir bi al-ma’tsur memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan corak tafsir lainnya. Diantara keistimewaan-keistimewaan tafsir ini seperti yang dikemukakan oleh Quraisy Syihab adalah sebagai berikut:
·     Menekankan pentingnya bahasa dalam memahami al-Qur’an.
·     Memaparkan ketelitian redaksi ayat ketika menyampaikan pesan-pesan.
·     Mengikat mufassir dalam bingkai ayat-ayat sehingga membatasinya untuk tidak terjerumus ke dalam subjektivitas yang berlebihan.

Sementara itu, terdapat pula kelemahan-kelemahan pada tafsir dengan corak bi al-ma’tsur ini, yaitu seperti yang dikemukakan oleh adz-Dzahabi:
·         Terjadi pemalsuan dalam tafsir. Yaitu ketika terjadi  perpecahan dikalangan umat Islam yang menimbulkan berbagai aliran, seperti syi’ah, khawarij dan lain sebagainya. Sebabnya, karena fanatisme mazhab, politik dan usaha-usaha umat Islam.
·      Masuknya unsur israliyat yaitu unsur-unsur Yahudi dan      Nasrani ke dalam penafsiran al-Qur’an.
·        Penghilangan sanad.
·    Terjerumusnya mufassir ke dalam uraian kebahasaan yang bertele-tele sehingga pesan pokok al-Qur’an menjadi kabur.
·        Seringkali konteks asbab an-nuzul menjadi terabaikan.
 
Di antara kitab yang dipandang menempuh corak tafsir bi al-ma’tsur adalah Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, karya Ibnu Jarir Ath-Thabari,Anwar At-Tanzil, karya Al-Baidhawi, Ad-Dur Al-Mantsur fi At-Tafsir bi al-Ma’tsur, karya Jalal Ad-Din as-Suyuti, Tanwir Al-Miqbas fi Tafsir Ibnu Abbas,karya Fairuz Zabadi, Tafsir al-Qur’an al-Adzim, karya Ibnu Katsir.

                                   2). Tafsir bi Ar-Ra’yi
         Tafsir ini disebut juga dengan tafsir ad-dirayah yang artinya tafsir yang penjelasannya diambil berdasarkan ijtihad dan pemikiran mufassir setelah ia mengetahui berbagai persyaratan dalam menafsirkan al-Qur’an. Yang mendukung corak penafsiran ini adalah semakin majunya ilmu keislaman yang diwarnai ragam disiplin ilmu.

Dalam tafsir bi ar-Ra’yi ini, peranan akal sangat dominan. Tafsir ini dapat diterima selama menghindari hal berikut ini:
·        Memaksakan diri untuk mengetahui makna yang diehendaki Allah pada suatu ayat.
·        Mencoba menafsirkan ayat yang hanya menjadi otoritas Allah.
·        Menafsirkan al-Qur’an dengan disertai hawa nafsu.
·        Menafsirkan al-Qur’an untuk mendukung suatu madzhab.

   Diantara karya tafsir bi ar-ra’yi diantaranya: Mafatih Al-Ghaib, karya Fakhr Ar-Razi, Anwar At-Tanzil wa Asrar At-Takwil, karya Al-Baidhawi,Madarik At-Tanzil wa Haqa’iq at-Takwil, karya An-Nasafi dan Lubab At-Ta’wil fi Ma’ani At-Tanzil, karya Al-Khazin.

            3. Takwil Al-Qur’an
Takwil adalah mengeluarkan makna yang dimaksudkan dalam sebuah perkataan. Menurut para pakar ilmu kalam dan filosof berpendapat bahwa takwil adalah memalinghkan makna dari makna aslinya ke makna yang lebih kuat.

Kalau melihat catatan sejarah, maka penggunaan istilah takwil lebih dahulu popular dibanding dengan istilah tafsir. Pengertian takwil secara tuntas sebenarnya dapat ditelusuri dari sabda Nabi ketika beliau mendo’akan Ibnu Abbas agar menjadi orang yang far excellence dalam bidang takwil: Allahhumma faqqihhu fi al-din wa ‘allimhu at-ta’wil (ya Allah, berikanlah kepadanya kemampuan untuk memahami agama dan ajarkanlah kepadanya ta’wil) . Ketika Umar bin Khattab mempertanyakan pesan surat Al-Nashr kepada Ibnu Abbas, ia mengutarakan aspek batin dari surat itu, yaitu dekatnya masa perpisahan dengan Nabi.

B.     Perbedaan Tafsir dan Takwil

Perbedaan ini tidak terlepas dari ruang lingkup tafsir dan takwil yang bekerja pada dua sisi makna al-Qur’an, yaitu makna dhahir dan makna batin. Takwil dipahami sebagai kaidah-kaidah  penafsiran berdasarkan  akal terhadap ayat-ayat allegoris yang bertujuan menyingkap sebanyak mungkin makna yang terkandung dalam suatu teks serta memilih yang paling tepat. Sedangkan tafsir dipahami sebagai penjelasan yang semata-mata bersumberkan dari kabar benar yang diriwayatkan secara mutawatir oleh para perawi yang adil dan dhabid.
Takwil tidak lain adalah suatu bentuk lebih intensif dari tafsir. Tafsir selalu membutuhkan pada tafsirah atau mediator yang menjadi perhatian para mufassir, sedangkan takwil lebih memerhatikan pada gerak nalar dalam menyingkap fenomena.
Makna lahir dan batin al-Qur’an merupakan dua sisi yang selama ini diperkenalkan oleh para penafsir al-Qur’an. Khusus pada sisi batin al-Qur’an yang sering dipakai oleh para sufi , filosof dan syi’ah batiniyah, keabsahannya masih menjadi bahan kontroversi para ulama.

Menjawab persoalan di atas, al-Ghozali menjawabnya dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan teologi Asy’ariyah dan pendekatan sufistik. Dengan menggunakan pendekatan pertama, ia berpendapat bahwa makna lahir Al-Qur’an harus diyakini seperti yang dimaksud oleh Allah, kecuali ayat-ayat yang berbicara tentang antromorpis Allah yang harus ditakwil karena memahaminya secara literal, menurutnya, justru tidak dapat diterima akal. Dengan cara seperti ini, ia mengikrarakan diri sebagai pendukung setia Juwaini, gurunya, meskipun mendapat kritikan pedas dari Ibnu Taimiyah.

Dengan pendekatan sufistiknya, Al-Ghozali meyakini bahwa al-Qur’an memiliki makna batin yang tersembunyi dan hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki jiwa yang suci, yakni para sufi. Kendatipun beliau menerima makna batin al-Qur’an, ia menjelaskan bahwa pendekatannya itu bertentangan secara diametral dengan syi’ah batiniyah yang mempertentangkan makna lahir al-Qur’an, dan pendapatnya juga berbeda dengan para filosof dan kelompok mu’tazilah yang dipandang tersesat ketika memaknai makna batin al-Qur’an.

Kesimpulannya, hubungan antara makna lahir dan makna batin al-Qur’an adalah diibaratkan bagaikan hubungan antara pintu dengan rumah. Kita dapat masuk ke dalam rumah hanya dengan melalui pintu. Sebagaimana kita dapat sampai pada penafsiran batin al-Qur’an setelah kita melalui tafsir lahir al-Qur’an. Keduanya saling melengkapi dan merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan. Penggabungan dua pendekatan tafsir ini diharapkan dapat mengapresiasikan pesan-pesan al-Qur’an yang sebenarnya.


C.     Syarat-Syarat Mufassir

Para Ulama bersepakat bahwa persyaratan yang harus dipenuhi bagi seorang mufassir adalah sebagai berikut:
a.      Ilmu Bahasa; ilmu ini digunakan untuk mengetahui kosa kata dan maknanya, bahkan Imam Malik mengatakan dalam Al-Alusi (1987:5):”seseorang tidak boleh menafsirkan Al-Qur’an tanpa pemahaman yang mendalam terhadap bahasa Arab”.
b.      Ilmu Nahwu; ilmu ini sangat diperlukan guna mengetahui perubahan suatu kata yang dapat berubah maknanya disebabkan karena perubahan I’rabnya.
c.       Ilmu Tashrif; ilmu ini perlu dikuasai oleh seorang mufassir guna mempermudah mengetahui bentuk kata-kata yang berubah dan tidak berubahnya kata-kata sekaligus perubahan maknanya.
d.      Ilmu Isytiqaq (Etimologi); ilmu ini digunakan untuk mengetahui dasar pembentukan akar kata yang melahirkan kata-kata serumpun dengan makna yang berlainan.
e.       Ilmu Balaghah (ma’ani, bayan, badi’); ilmu ini diperlukan guna mengetahui keistimewaan susunan kalimat baik dari segi makna yang dihasilkan, kiasan-kiasan dan gaya bahasa.
f.        Ilmu Qira’ah; ilmu ini digunakan mufassir dalam menentukan qiraat yang lebih sesuai dengan arti dan ungkapan ayat yang dimaksud.
g.      Ilmu Ushuluddin; ilmu ini diperlukan karena dengannya mufassir akan dapat mengetahui dalil-dalil sebagai pembuktian dari al-Qur’an mengenai sifat-sifat yang mustahil, wajib dan jaiz bagi Allah.
h.      Ushul Fiqh; ilmu ini sangat penting bagi mufassir dalam rangka mengistimbatkan hukum dari dalil-dalilnya.
i.        Asbabun an-Nuzul; dengan ilmu ini, maksud ayat dapat ditemukan dengan peristiwa yang menyertainya.
j.        Ilmu Nasikh Mansukh; Ilmu ini diperlukan guna mengetahui ayat-ayat yang muhkam, sehingga seorang mufassir tidak menggunakan dalil dari ayat yang mansukh, baik segi hukum dan tilawahnya.
k.      Ilmu Fiqh; ilmu ini diperlukan karena akan dapat mengetahui pandangan-pandangan para fuqaha, termasuk metodologi intimbath al-ahkam mereka.
l.        Ilmu Hadits; ilmu ini wajib diketahui seorang mufassir agar tidak mudah terbawa oleh arus cerita Israliyat yang kadangkala tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Sumber ;
http://pustakafirdausy.blogspot.com/2012/11/terjemah-tafsir-dan-tawil-al-quran.html

Minggu, 30 Juli 2017

TIPS MUDAH SEDUH KOPI ( merk kapal api ) AGAR NIKMAT GURIH & MANTAP.

1. Baca basmalah dan sholawat nabi.
2. Masukkan kopi  1 sendok makan/sesuai selera ke dalam gelas.
3. Masukan gula pasir setengah sendok makan/sesuai selera ke dalam gelas.
4. Tuangkan air panas 75 ml ke dalam gelas.
5. Tutup gelas dan diamkan selama kurang lebih 5 – 8 menitan.
6. Aduk pakai sendok yang kencang tanpa berhenti kurang lebih sampai 30 kali putaran.
7. Kopi siap untuk di nikmati.




Nb  : Meski hasilnya terlihat agak bening, namun rasanya sangat mantap.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Kamis, 11 Mei 2017

Download Mp3 Maulidun Natsar (al-barzanji) Ponpes El-Tibyan Medeng

Mp3 ini berisi lantunan sholawat al-barzanji natsar lengkap khas Ponpes El-Tibyan medeng bulaksari bantarsari cilacap, dan untuk mendapatkan panduan download Mp3 tersebut klik saja DISINI.

Senin, 24 April 2017

MITOS DAN ADAT ISTIADAT JAWA SEPUTAR KEHAMILAN

Di Indonesia, utamanya di pedesaan daerah Jawa berlaku begitu banyak mitos (larangan) seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk, ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian si ibu hamil ataupun si jabang bayi. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat / pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak / karma yang tidak menyenangkan.
Padahal jika dinalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis, maupun dari segi aqidah, banyak mitos yang tidak berhubungan. Walaupun maksud dari nenek-nenek moyang semuanya adalah baik tetapi tidak semua dari nasehat atau pantangan kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis maupun ilmiah. Kebanyakan hanya mitos belaka. Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan mitos bermacam-macam tentang kehamilan hanyalah supaya si Ibu hamil maupun suaminya dapat menjaga kehamilan dengan baik.Tujuannya untuk menyiapkan kehamilan yang sehat. Sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama yang berkaitan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makanan, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan kehamilan:
Tradisi pra kehamilan / sebelum hamil :
· Mintalah bedak (talk) sisa pakai dari yang dioleskan ke jabang bayi, dan oleskan ke perut wanita yang belum diberi keturunan, mitosnya agar cepat mendapat keturunan.
Fakta: sebenarnya ini hanya sebatas sugesti saja agar wanita yang belum hamil tidak merasa terlalu cemas dan masih memiliki harapan untuk memiliki anak.
· Agar segera hamil, sepasang suami istri disarankan untuk mengambil pancingan, yaitu mengambil bayi atau balita tetangga untuk diasuh seolah anaknya sendiri.
Fakta: Secara psikologis, saat menunggu kehamilan adalah saat dimana komunikasi suami istri sangat intensif, konsentrasi ikhtiar sangat difokuskan dan doa dikhusyukkan. Kehadiran anak pancingan justru dapat memecah konsentrasi tersebut dan membatasi kebebasan hubungan antara suami istri.
Secara Medis-Biologis, Tidak ada faktor lain yang menjadikan janin terbentuk kecuali bertemunya sel telur sang ibu dan sel sperma sang ayah. Konsepsi hanya akan terjadi jika sel telur yang matang bertemu dengan sel sperma yang sehat.

Tradisi masa kehamilan :
· Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa dibenarkan.
· Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju si Ibu agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
· Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian.
Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan kelaur malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2).
· Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak terlilit tali pusat.
Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya terlalu aktif.
· Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
· Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos.
· “Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-nya orang hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, mengecewakan dan sebagainya dengan harapan janin terhindar dari kejadian tersebut.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebu justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.
· Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu, makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika tidak dituruti maka anaknya akan mudah mengeluarkan air liur.
· Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
· Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.
· Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga ketimbang ikan mentah.
· Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tak dilarang, asal tak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tak baik.
· Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.

Tradisi pasca kehamilan/perlakuan terhadap anak yang baru lahir :
· Dipakaikan gurita agar tidak kembung.
Fakta: Mitos ini tak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ seperti rongga dada dan perut serta organ lain akan terhambat. Kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang
· Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari.
Fakta: Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya.
· Pusar ditindih koin agar tidak bodong
Fakta: Secara ilmiah memang ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong).
· Hidung ditarik agar mancung
Fakta: Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung. Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan.
· Dengan mengoleskan air embun di lutut bayi setiap pagi maka ia akan cepat bisa berjalan.
Fakta: Secara medis biologis, bayi bisa berjalan bila tulang dan otot-otot betis dan pahanya telah tumbuh kuat. Kekuatan ini ditentukan oleh faktor genetika dan nutrisi. Faktor nutrisi yang terpenting adalah kalsium, energi dan protein. Air embun jelas tidak mengandung unsur tersebut.

Sumber ;
https://midwifenote.blogspot.co.id/2012/10/mitos-dan-adat-istiadat-jawa-seputar.html

Rabu, 12 April 2017

Download Aplikasi Google Camera Android Gratis

Deskripsi :

Google Camera adalah salah satu aplikasi camera yang dikembangkan oleh Google untuk perangkat android. Aplikasi camera ini dapat mengambil foto dan video dengan mudah serta mampu menghasilkan gambar yang lebih kreatif.

Fitur :


tampilan fitur-fitur google camera samsung s4 big


Photo Sphere
Gunanya untuk mengambil gambar 360 derajat atau sesuai keinginan.
contoh tampilannya klik disini.

Panorama
Gunanya untuk menggabungkan beberapa gambar landscape agar menjadi satu gambar dengan perspektif luas.

Lens Blur
Gunanya untuk memberikan efek blur terhadap latar belakang objek, sehingga gambar objek akan terasa lebih hidup.

Edit
Mampu membuat " Tiny Planet " untuk gambar 360 derajat yang dihasilkan menggunakan fitur Photo Sphere, Dibawah ini contoh tampilannya.


tampilan lokasi rumah syadily


Catatan :

Aplikasi Google Camera yang ini dapat berjalan di Smartphone & Tablet android versi Kitkat dan Lollipop.

Jika aplikasi telah di instal, namun salah satu fitur yang tertera diatas tidak muncul atau tidak bekerja, maka mungkin perangkatnya tidak suport atau butuh penanganan lanjutan.

Aplikasi Google Camera ini telah diuji menggunakan Smartphone Samsung S4 Mini dan Samsung S4 Big.

Untuk mendapatkan aplikasi tersebut, klik gambar dibawah ini :




Semoga bermanfaat.

Minggu, 26 Maret 2017

KUTUB Hadina New PONPES EL-TIBYAN medeng tahun 1435 H.

Dibawah ini adalah daftar download kitab untuk masing-masing kelas dengan format PDF, selamat mendownload.

1. Kitab kelas satu klik disini AKU  ( B. Arab new )
2. Kitab kelas dua klik disini CINTA ( Si'ir Arab New )
3. Kitab kelas tiga klik disini PONPES + EL-TIBYAN  ( Al Hadits & K. Inggil & Do'a Sholat New + Suratan new )
4. Kitab kelas empat klik disini MEDENG + BULAKSARI ( Alala & Fiqih Jawan New + Tajwid Dasar New )
5. Kitab kelas lima klik disini BANTARSARI + CILACAP + JAWA TENGAH ( Aqidatul Awam New + Hidayatus Shibyan New + mabadi fiqih juz I New )
6. Kitab kelas enam klik disini UPLOAD + OLEH + SYADILY ( Mabadi Juz 02. New + Mathlab New + Nahwu jawan )

NB :
Untuk mendownloadnya tinggal klik saja tiap kata diatas, karena tiap kata berisikan satu kitab, sehingga jika dijumlah total kitabnya ada 12.

Semoga bermanfaat, salam alumni eltibyan.

Sabtu, 07 Januari 2017

RENUNGAN BY ALUMNI EL-TIBYAN MEDENG


Terkadang seseorang diberi kegagalan
dalam ( perjuangan ) mendapat apa yang sedang di inginkan,
bukan berarti karena tak pantas tuk meraihnya,

Namun bisa jadi karena akan diberi kesuksesan
untuk mendapatkan yang lebih baik
dan yang lebih dibutuhkan olehnya.

Foto Muchamad Chasan Syadily Di Serambi Masjid Baiturrokhman Semingkir Cipari


Penjelasan singkat tentang sumber kuota data internet

  Internet itu apa? Internet adalah jaringan komputer global yang terhubung bersama yang memungkinkan pengguna untuk saling bertukar info...